Monday, January 30, 2017

Pengendalian Ulat pada Tanaman Kubis

Tanaman kubis bisa ditanam sepanjang tahun, jenis sayuran iningga akan tinggal tulang daun biasanya tumbuh serta berproduksi baik pada lahan di ketinggian 800 mdpl ke atas dengan curah hujan cukup serta temperatur 15-20 derajat celcius. Adapun untuk tipe tanah yang dikehendaki bersifat gembur, bertekstur mudah atau sarang dengan ph 6-6,5.
Hama ulat pada tanaman kubis ada beberapa jenis, ada ulat daun (cp xylostella) yaitu jenis ulat yang memakan daun pada tanaman yang akan mengakibatkan daun berlubang kecil-kecil sehingga akan tinggal tulang daunnya saja.
Selain ulat daun hama yang sering menyerang tanaman kubis adalah ulat krop (c. binotalis). ulat ini akan merusak kubis yang sedang membentuk krop, sehingga daun kubis berlubang-lubang, kerusakan ringan berakibat menurunnya kualitas kubis, sedang kerusakan berat menyebabkan tanaman kubis tidak dapat dipanen.
adapun pengendalian ulat pada tanaman kubis dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain:
  1. Kultur Teknis
Tumpang gilir tomat dan kubis di mana tanaman tomat berfungsi sebagai penolak terhadap ngengat p. xylostella yang akan bertelur pada tanaman. Tomat ditanam satu bulan lebih awal dengan pola larikan yaitu satu baris tomat dan dua baris kubis.
tumpang sari rape(caisin) - kubis atau sawi jabung (mustard) - kubis. dimana tanaman rape atau sawi jabung berfungsi sebagai perangkap hama plutella dan Crocidolomia. pertanaman kubis dikelilingi dengan dua baris rape atau dua baris sawi jabung. baris pertama ditanam 15 hari sebelum penanaman kubis sedangkan baris kedua ditanam setelah kubis berumur 25 hari.

2. Fisik atau Kimia
dengan cara mengumpulkan telur, larva, pupa lalu dimusnahkan

3. Biologis

dengan memanfaatkan musuh alami ulat daun kubis seperti parasitoid telur Trichogrammatoidae bactrae, parasitoid larva, diadegma semiclausum dan cotesia plutellae. parasitoid pupa, diadromus collaris.

4. Biopestisida

yaitu dengan mengendalikan menggunakan insektisida alami yang direkomendasikan seperti insektisida biologis dengan bahan aktif Bacillus Thuringiensis disamping menggunakan bahan-bahan alami lainnya seperti misalnya minyak dari ekstrak buah srikaya, sirsak. biji nimba dan tembakau.

5. Kimia

pengendalian dengan menggunakan aplikasi pestisida kimia sintettik yang terdaftar dan diizinkan pleh kementerian pertanian apabila pengendalian lain tidak dapat mengurangi intensitas serangan hama. misalnya yang berbahan aktif sipermetrin. abamectrin dan beta siflutrin

Thursday, January 26, 2017

Ramuan Nabati dari Bawang Putih


Yang dimaksud dengan ramuan nabati adalah ramuan yang bahan baku utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan. karena terbuat dari bahan alami maka akan mudah terurai, aman bagi manusia dan ternak serta tidak mencemari lingkungan sebagaimana pestisida berbahan kimia yang banyak beredar di pasaran.
ramuan nabati bersifat pukul lari artinya apaabila disemprotkan ke tanaman akan langsung saat itu juga membunuh hama sasaran dan selanjutnya residu akan cepat hilang di alam. pembuatannya relatif mudah dengan teknologi sederhana dan bisa dikerjakan di rumah
disamping bayak keunggulannya, ramuan nabati juga memiliki beberapa kelemahan antara lain daya kerjanya relatif lambat, kadang harus diaplikasikan berulang-ulang, tidak tahan disimpan lama, tidak tahan terhadap paparan sinar matahari dan kurang praktis.
begitu banyak tumbuhan yang bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan ramuan nabati seperti daun/batang tembakau, daun kucai, daun mint, cabai merah, daun kemangi, daun pepaya, daun tomat serta daun/cabang tembelekan. sebaiknya bahan baku dipilih yang mudah diperoleh di sekitar kita.
selamaa ini banyak petani yang meramu sendiri ramuan dengan bahan baku utama bawang putih dan daun sirsak karena kedua bahan alami tersebut mudah didapatkan. cairan pembasmi serangga (insektisida) dari bawang putih proses pembuatannya juga tidak sulit.
Tahapan pembuatan insektisida dari bawang putih secara garis besarnya sebagai berikut:
  1. Sebanyak dua bungkul (20 siung) bawang putih dikupas dan ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan 5 liter air.
  2. Ramuan dicampur dengan 2 sendok teh minyak tanah dan 2 sendok deterjen atau sabun colek kemudian di aduk rata.
  3. Larutan tersebut kemudian disaring menggunakan kain halus dan dimasukkan ke dalam botol tertutup untuk penyimpanan agak lama. penyimpanan di tempat yang teduh dan terhindar dari terik matahari. usahakan penyimpanan tdak terlalu lama agar khasiatnya tetap terjaga.
untuk pengaplikasiannya campurkan sebanyak 3 sendok teh larutan insektisida yang sudah disaring dengan 1 liter air bersih. kemudian cairan tersebut disemprotkan pada tanaman terutama yang terserang hama.


SELAMAT MENCOBA

Wednesday, January 25, 2017

Sejarah Asal Usul Nagari Simpang Tanjuang Nan IV



Asal nama dan kependudukan Nagari Simpang Tj Nan IV menurut cerita yang diwariskan secara turun temurun yang tidak dapat diketahui tahun kejadiannya, menurut warih nan bajawek, pusako nan batarimo, dari mamak ka kamanakan, sako nan disakoi, pusako dipusakoi, sejarah yang dipedomani, yaitu pada masa dahulunya dimasa ninik moyang di nagari Batu Banyak mufakat empat keluarga dari suku melayu keempatnya bermaksud hendak mengembangkan ekonomi, akan mencari  hutan nan lembang, mencari tanah yang baik untuk tempat pemukiman dan tempat malaco.
Setelah mendapat kata mufakat berangkatlah empat keluarga tersebut dari Batu Banyak menuju arah selatan, dek lamo lambek dijalan maka sampailah mereka di bukit Siambai-ambai yang lazim di sebut bukit Cambai, dari sini tampaklah dua buah danau yakni Danau Diatas dan Danau Dibawah, setelah diperhatikan maka sepakatlah keempat keluarga itu untuk menuju ke Danau Diatas sehingga  sampailah mereka di Garinggiang. Maka di jalani dan diperiksalah Danau Diatas dimaksud, setelah beberapa hari mengelilingi Danau Diatas maka sampailah mereka kembali ketempat semula yaitu di Garinggiang, maka bermusyawarahlah keempat keluarga itu untuk membagi dan menentukan ulayat  masing-masing, dari kesepakaatan bersama maka didirikanlah empat orang rajo  atau pemimpin serta ulayat bagi masing-masing rajo, yaitu :
1.      RAJO MUDO di Pulau Sigaduduak
2.      RAJO DIACEH di Tanjuang Gadang
3.      RAJO NAN PUTIE di Tanjuang Lalang
4.      RAJO BILANG di Batu Bamo

Inilah yang disebut orang yang barampek atau RAJO NAN BARAMPEK konon dari sini pulalah asal nama nagari Tanjuang Nan Ampek dan orang yang brempat ini pulalah yang mempunyai ulayat di Nagari Tanjuang Nan Ampek baik di danau maupun didarat, karena orang yang berempat inilah yang pertama sekali menginjakkan kaki di Tanjuang Nan Ampek, mereka yang berusaha mancancang malatieh, manabak manaruko di ulayat masing-masing. Bagi Rajo Nan Barampek orang yang pertama  sekali dibawa ke Tanjuang Nan Appek lebih diutamakan anak pisang jo induak bako kemudian baru suku-suku yang lainnya, sehingga menjadi sebuah nagari yaitu TANJUANG NAN AMPEK yang dipusatkan di Taluak Anjalai. Dan dibangun balai adat dan satu buah masjid di Taluak Anjalai.
Untuk kesempurnaan nagari serta undang undang nagari maka  diadakanlah musyawarah nagari pada tahun  1901 di Pulau  Sigaduduak tepatnya di Anau Rapek, musyawarah pada saat itu belum mendapatkan keputusan. Pada tahun 1908 musyawarah yang Kedua diadakan kembali bertempat di Batu Ampa Pulau Sigaduduak namun juga belum mendapat  keputusan.
 Setelah ada jalan yang menghubungkan Padang-Muara Labuh, Solok–Alahan Panjang maka  fasilitas nagari mulai dibangun seperti : pasar, balai adat, sekolah dan sebagainya dipusatkan di persimpangan. Pada tahun 1914 kembali diadakan musyawarah yang Ketiga bertempat di Gaduang Sirocok Pulau Sigaduduak yang dihadiri oleh niniak mamak dari Batu Banyak beseta Kepala Nagari Batu Banyak, niniak mamak dari Solok jo Selayo, Kinari jo Parambahan dan Lareh Koto Nan Anam serta Demang dari Alahan Panjang, maka musyawarah besar pada waktu inilah yang mendapat keputusan, lah mandapek kato mufakat, lah bulek aie kapambuluah, maka dipotonglah kerbau di Gaduang Sirocok Pulau Sigaduduak dan di adakan kenduri selama tiga hari tiga malam dan pada waktu itu dikukuhkanlah pengulu  dilengkapi dengan gelar Datuak dan niniak  mamak  ampek jinih di Tanjuang Nan Ampek, yaitu :
I.                   RAJO NAN BARAMPEK statusnya adalah Pengulu Ulayat mereka adalah :
1.              DATUAK RAJO MUDO adalah Pengulu Ulayat Pulau Sigaduduak
2.              DATUAK RAJO DIACEH adalah Pengulu Ulayat Tanjuang Gadang
3.              DATUAK RAJO NAN PUTIEH adaalah Pengulu Ulayat Tanjuang Lalang
4.              DATUAK RAJO BILANG adalah Pengulu Ulayat Batu Bamo
II.                PENGULU  NAN BATIGO stausnya adalah Pengulu Andiko mereka adalah :
1.                              DATUAK BAGINDO MUDO
2.                              DATUAK RAJO INTAN/DATUAK MANDARO JAMBAK
3.                              DATUAK MALINTANG SATI

Pada tahun 1918 nagari Tanjuang Nan Ampek diberi nama Simpang Tanjuang Nan Ampek, nagari pada masa itu masih dibawah tekanan penjajahan, hingga sampai tanggal 17 Agustus 1945 berkat rahmat Allah SWT Indonesia dapat memproklamirkan Kemerdekaan, Memasuki masa-masa sulit  pada awal Kemerdekaan Indonesia  masyarakatnagari Simpang Tanjuang Nan Ampek sebagaimana daerah lain di Republik ini masih tetap mengalami keprihatinan melawan pemberontakan-pemberontakan di daerah sampai kepada  Era Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama.
Memasuki Era Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa/Kelurahan, yang aplikasinya tahun 1982 Sistem Pemerintahan Nagari secara Nasional berubah menjadi Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan. Pada Tahun 1979-1990 Sistem Pemerintahan Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek berubah menjadi Sistem Pemerintahan Desa yang terdiri dari 8 (delapan ) Desa, yaitu:
1.      Desa Kapalo Danau Dibawah
2.      Desa Pasar Simpang
3.      Desa Kapalo Danau Diateh
4.      Desa Lurah Ingu
5.      Desa Aka Gadang
6.      Desa Gurun Data
7.      Desa Taluak Kinari
8.      Desa Taluak Anjalai

Pada Tahun 1996-1999 terjadi penyatuan Desa, di Kenagarian Simpang Tanjuang Nan Ampek menjadi 4 (Empat) Desa, yaitu :
1.      Desa Kepala Danau Dibawah
2.      Desa Wisata
3.      Desa Sungai Sirah
4.      Desa Paubungan
Setelah diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dalam paradigma baru maka pelaksaan otonomi daerah yang dicirikan denga azas desentralisasi, memposisikan pemerintah daerah menjadi penanggungjawab utama atas kebijakan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan tetap berada dalam koridor negara kesatuan  Republik Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat  telah menyikapi secara arif Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 denagn melahirkan peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000  yang memberi peluang kepada daerah untuk mengatur pemerintahan terdepan sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Di Provinsi Sumatera Barat ditetapkan sistim Pemerintahan terdepan yaitu Pemerintahan Nagari yang diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000, sehingga pemerintahan tersebut dinamakan dengan Nagari, dan dalam pelaksanaannya bernuansa filosofi “Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabullah”.
Komitmen masyarakat untuk “Babaliak ka Nagari” di Kabupaten Solok dipertegas dengan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari, suatu hal penting yang merupakan tujuan kembali kepada Sistem Pemerintahan Nagari  bagaimana perasaan sahino samalu, saciok bak ayam, sadanciang bak basi kembali hidup ditengah-tengah masyarakat  jika persaan tersebut ditopang pula oleh nilai-nilai sosial budaya yang ditaati oleh masyarakat.
Nagari Simpang Tanjung Nan IV secara Yuridis  Formal dibentuk kembali bedasarkan Keputusan Bupati Solok Nomor 104 Tahun 2000 tentang Pengukuhan 55 Nagari di Kabupaten Solok , maka nagari Simpang Tanjung Nan IV dengan suka cita kembali meresmikan nagari Simpang Tanjung Nan IV dengan kembali menyembelih kerbau di Gaduang Sirocok pada tanggal 16 Oktober 2001, sebagai bukti sejarah maka dibangun sebuah prasasti/monumen di Gaduang Sirocok Nagari Simpang Tanjung Nan IV,   Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok yang dibangun oleh Pemerintah Nagari bersama Rajo nan Barampek beserta masyarakat Simpang Tanjung Nan IV
Nagari Simpang Tanjung Nan IV dihuni oleh penduduk heterogen yang terdiri dari 6 (enam) suku,  yaitu Suku Melayu, Suku Bendang, Suku Tanjung, Suku Kutianyie/Jambak, Suku Caniago dan Suku Panai.  

Kegunaan Unsur Hara Bagi Tanaman

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada medi tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormrn tumbuhan  membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.


Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien)

Kegunaan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman adalah


1. NITROGEN ( N )



Manfaat : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.



GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daum yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.



2. FOSFOR ( P )



Manfaat : Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat membungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.



3. POTASIUM ( K )



Manfaat : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah. Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan kar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.



4. KALSIUM ( Ca )



Manfaat : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Tepi daun muda mengalami krorosil, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Akar pendek. Buah pecah dan bermutu rendah.



5. MAGNESIUM ( Mg )



Manfaat : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasilkan biji yg lemah.



6. BELERANG ( S )



Manfaat : Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.



7. BORON ( Bo )



Manfaat : Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas amping tapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.



8. TEMBAGA ( Cu )



Manfaat : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini: Daun muda berwarna kuning layu dan tidak berkembang. pertumbuhan dan kesuuran tanaman terhambat secara keseluruhan.



9. KLOR ( CI )



Manfaat : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Tanaman gampang layu, daun pucat ,keriput, dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.



10. BESI ( Fe )



Manfaat : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun muda berawrna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimuali dari puncak.



11. MANGAN ( Mn )



Manfaat : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.



12. MOLIBDENUM ( Mo )



Manfaat : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.



13. SENG ( Zn )



Manfaat : Membantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.



Ciri-ciri tumbuhan memerlukan pupuk ini : Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak-bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.


Tuesday, January 24, 2017

Hama Kutu Putih dan Pengendaliannya Pada Tanaman Cabe

Hama kutu putih atau bisa disebut kutu kebul tergolong sebagai hama  pada tanaman cabe merah. hama ini mudah dideteksi karena biasanya tampak bergerombol pada bagian bawah daun. jika tidak cepat dikendalikan keberadaan hama kutu putih ini akan dapat menimbulkan kerugian karena hama ini bisa menghisap cairan yang ada di daun sehngga mengganggu proses fotosintesis pada daun.

pada kondisi serangan berat, seluruh permukaan bawah daun penuh ditutupi kutu putih sehingga membuat daun mengering dan berlanjut pada kematian tanaman.
berbagai upaya bisa dilakukan untuk mengendalikan hama kutu putih pada tanaman cabai, diantaranya dengan menggunakan pestisida nabati, pengendalian hama kutu putih dapat dilakukan dengan menggunakan minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus).

ada beberapa keuntungan menggunakan minyak atsiri sereh wangi antara lain:
1. merupakan bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk      pertanian
2. Mudah didapatkan di pasaran karena banyak usaha rumah tangga yang bergerak dalam bidang produksi minyak atsiri sereh wangi.
3. Harganya relatif lebih murah dibantinkan dengan pestisida sintetik
4. Aplikasinya relatif mudah

Mekanisme kerja minyak atsiri sereh wangi untuk mengendalikan hama yaitu sebagai bahan penolak, menimbulkan efek tidak suka tanaman utama dan memberikan efek iritasi.
minyak atsiri sendiri mempunyai iritasi yang menyebabkan kerusakan pada integumen hama sehingga terjadi proses transpirasi tinggi yang berakhir pada kematian.

Tahapan dalam aplikasi minyak sereh wangi untuk penyemprotan adalah
1. Menyiapkan perata damn minyak sereh wangi
2. mencampur minyak sereh wangi ( 2 cc/l) dan perata (2 cc/l) dalam air.
3. Memasukkan ke dalam tangki semprot dan menyemprotkan secara merata pada tanaman pengaplikasiannya dilakukan 6 hari sekali.

selain sereh wangi, cara lain pengendalian alami lainnya bisa dengan menggunakan agen hayati cendawan Beauveria bassiana. caranya inokulum jamur Beauveria bassiana ditambahkan air dan diremas-remas hingga sporanya terlepas, kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam sprayer. dosisnya 4-8 kg inokulum dicampur dengan 250 - 400 liter air untuk lahan seluas 1 ha. pengaplikasiannya sebagainya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Monday, January 23, 2017

Keindahan Alam Danau Kembar

Simpang Tanjung Nan IV: Kecamatan Danau Kembar merupakan salah satu dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Kecamatan Danau Kembar adalah hasil dari pemekaran atau pemisahan dari Kecamatan Lembang Jaya.


Kecamatan Danau Kembar terdiri dari 2 Nagari yaitu Nagari Simpang Tanjung Nan IV dan Nagari Kampung Batu Dalam dengan 19 Jorong, berjarak sekitar 35 Km dari ibukota Kabupaten (Aro Suka) dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan roda 2 .  Terletak pada ketinggian  1.100-1.700 mdpl dengan batas wilayah senagai berikut :
·         Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Lembang Jaya
·         Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Lembah Gumanti
·         Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Gunung Talang
·         Sebelah timur berbatas dengan Kabupaten pesisir Selatan

Topografi wilayah Kecamatan Danau Kembar sebagian besar bergelombang, sedikit barbukit dan sedikit berbentuk dataran.  Memiliki 7 s/d 9 bulan basah dan 3-5 bulan kering dengan curah hujan rata-rata 2.150 mm per tahunnya, dengan jumlah penduduk lebih kurang 23.145 orang.
Kecamatan Danau Kembar merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki udara yang sangat sejuk yang sangat cocok dikembangkan usaha sayuran dataran tingggi seperti kentang, pada umumnya masyarakt Kecamatan Danau Kembar memiliki mata pencaharian sebagai petani sekitat 80 % masyarakat bergerak dalam sektor pertanian. adapun komoditi sayuran yang diusahakan oleh masyarakat adalah bawang merah, kol, kentang, tomat, bawang putih dll.
Kecamatan Danau Kembar terkenal dengan ke indahan alamnya dimana disini terdapat beberapan destinasi wisata yang cukup terkenal diantaranya:
1. Danau Diatas
Danau Diatas terletak di Nagari Simpang Tanjung Nan IV yang ramai di kunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun dari luar nagari.


2. Danau Dibawah
Danau Dibawah terletak di Nagari Kampung Batu Dalam, danau di bawah agak sulit untuk samapi kepinggirnya karena letaknya yang cukup curam sehingga menyulitkan untuk sampai ke pinggirnya.
foto Danau Dibawah di ambil dari Air Tawar Kampung Batu Dalam
                                  foto Danau Dibawah di ambil dari lembang calieh Kampung Batu Dalam

3. Danau Talang 
Danau talang terletak di kaki gunung talang di kenagarian Kampung Batu Dalam.

4. Puncak Cambai
Puncak Cambai merupakan destinasi wisata yang baru dikembangkan di Kecamatan Danau Kembar yang terletak di bukit cambai Nagari Simpang Tanjung Nan IV. dari puncak cambai akan terlihat dengan jelas 4 buah gunung yaitu Gunung Talang, Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Gunung Kerinci serta akan terlihat 4 buah danau yaitu Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang dan Danau Air Tambau serta Danau Kaciek. yang terkenal dengan wisata 4 Gunung dan 4 Danau yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat bersama Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok.
  Bagi yang ingin berkunjung ke Kecamatan Danau Kembar sangat mudah karena sarana transportasi cukup lancar dan sangat mudah untuk mencari lokasi yang di inginkan, sebelum sampai ke Kecamatan Danau Kembar pengunjung akan melihat hamparan kebun teh Milik PTPN 6 yang terbentang di sepanjang jalan seperti di kawasan puncak.